Friday 12 April 2013

PEREKONOMIAN INDONESIA


BAB 1  
                               
SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
A.     ARTI SISTEM
Ciri system menurut suroso diantaranya ( 1993 ) :
1.      Setiap system memilki tujuan
2.      Setiap system mempunyai batas yang memisahkannya dari lingkungan
3.      System bersifat terbuka dalam arti berinteraksi juga dengan lingkungannya
B.     PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN PADA UMUMNYA                      
Beberapa hambatan dalam system barter yang menyebabkan system barter sudah sulit sekali diterapkan saat ini :
·         Sulitnya menemukan kedua belah pihak yang memiliki keinginan yang sama
·         Sulitnya menentukan nilai komoditi yang akan dipertukarkan
·         Sulitnya melakukan pembayaran yang tertunda
·         Sulitnya melakukan transaksi dengan jumlah yang besa
Karena berbagai hambatan yang ada dalam system barter, kemudian para cendikiawan memikirikan suatu system perekonomian yang dapat digunakan dengan mudah oleh Indonesia. Seperti dibawah ini :
 SISTEM PEREKONOMIAN PASAR
System ini ditemukan oleh ahli ekonomi yaitu Adam Smith yang berdasar dari paham kebebasan yang kemudian ditulis kedalam sebuah buku yang berjudul The Theory of Sentiments ( 1759 ). Paham kebebasan ini sejalan dengan kaum klasik diaman mereka menganut sebuah paham Laissez faire, yang menghendaki kebebasan melakukan kegiatan ekonomi dengan seminim mungkin campur tangan pemerintah.
Dasar pemikiran dari kaum klasik yaitu :
1.      Hukum ‘SAY’, yang mengatakan bahwa setiap komoditi yang diproduksi, tentulah ada yang yang membutuhkannya.
2.      Harga setiap komoditi bersifat fleksibel
Karakteristik  dari system ekonomi liberal adalah :
1.      Faktor – factor produksi dikuasai oleh pihak swasta ( tanah, modal tenaga kerja kewirausahaan )
2.      Pengambilan keputusan ekonomi bersifat desentralisasi ( diserahkan kepada mekanisme pasar yang berlaku )
3.      Rangsangan insentif berupa materi dimaksudkan sebagai sarana memotivasi pelaku ekonomi
Tanggung jawab pemerintah dalam system perekonomian liberal menurut suroso ( 1993 ) :
a.       Melindungi masyarakat dari ketidak adilan dari anggota masyarakat lain
b.      Mendirikan dan memelihara insititusi yang tidak dapat dibuat oleh perorangan
c.       Mendirikan badan hukum yang dapat diandalkan
  SISTEM PEREKONOMIAN PERENCANAAN ( ETATISME / SOSIALIS )
System ini dicetuskan oleh karl max yang di ilhami dari penderitaan kaum buruh pada saat itu yang disebabkan oleh kaum kapitalis.
Sistem sosialis itu terdiri dari :
System sosialis pasar dengan karakteristik :
1.      Factor – factor produksi dimiliki dan dikuasai oleh pemerintah / Negara.
2.      Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral sebagai sarana motivasi bagi pelaku ekonomi.
System sosialis terencana dengan karakteristik :
1.      Factor – factor produksi dimilik dan dikuasai oleh pihak pemerintah / Negara.
2.      Pengambilan keputusan ekonomi bersifat sentralisasi dengan dikoordinasi secara terencana
3.       Rangsangan dan insentif diberikan berupa material dan moral sebagai sarana motivasi bagi pelaku ekonomi.
  SISTEM EKONOMI CAMPURAN
Sistem ekonomi campuran adalah kombinasi logis dari ketidak sempurnaan dari system ekonomi  liberal maupun etatisme sehingga banyak Negara yang mengggunakan system ekonomi campuran ini. System campuran sendiri mencoba menggabungkan kebaikan dari system ekonomi liberal dan etatisme seperti menyarankan campur tangan pemerintah secara aktif dalam kebebasan pihak swasta melaksanakan kegiatan ekonominya.
C.     PERKEMBANGAN SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA
Ø  Perkembangan system ekonomi sebelum orde baru
Demokrasi ekonomi adalah suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai suatu system ekonomi pancasila yang di dalamnya mengandung unsur penting. Menurut UUD 1945, system perekonomian Indonesia tercermin dalam pasal – pasal 23, 27, 33, 34.
Demokrasi ekonomi dipilih karena memiliki cirri positif diantarnya ( suroso 1993 ) :
·         Pereknomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan
·         Cabang – cabang produksi yang penting dan mengandung hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara
·         Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatnnya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat
Dengan demikian di Indonesia tidak dibenarkan adanya free fight liberalism ( kebebasan usaha yang tidak terkendali ), etatisme (pemerintah terlalu dominan ) serta adanya monopoli ( pemusatan kekuatan ekonomi ).
D.     PARA PELAKU EKONOMI INDONESIA
Dalam ekonomi mikro kita mengenal :
1.      Pemilik factor produksi
2.      Konsumen
3.      Produsen
Dalam ekonomi makro kita mengenal :
1.      Sector rumah tangga
2.      Sector swasta
3.      Sector pemerintah
4.      Sector luar negeri
 
 
 BAB 2
 
PERKEMBANGAN STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
A.     MACAM – MACAM STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
      Factor penentu jalannya proses pertumbuhan / strategi pembangunan ekonomi diantaranya :
      STRATEGI PERTUMBUHAN
      Inti dari konsep strategi ini adalah :
ü Strategi pembangunan ekonomi Negara terpusat pada upaya pembentukan modal serta bagaimana caranya menanamkan secara seimbang terarah dan memusat sehingga dapat member efek pada pertumbuhan ekonomi
ü Pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui proses merambat ke bawah ( trickle down effect )
ü Jika terjadi ketimpangan atau ketidak merataan itu hal wajar Karen menjadi syarat terciptanya pertumbuhan ekonomi.
     STRATEGI PEMBANGUNAN DENGAN PEMERATAAN 
     Inti dari konsep strategi ini pada peningkatan penekanan pembangunan melalui teknik social
     engineering.
     STRATEGI KETERGANTUNGAN
     Inti dari konsep strategi ketergantungan ialah :
ü Kemiskinan di dalam Negara – Negara berkembang lebih disebabkan karena adanya ketergantungan Negara tersebut dari pihak / Negara lainnya.
    STRATEGI YANG BERWAWASAN RUANG
Strategi ini dikemukakan oleh myrdall dan Hirschman, yang mengemukakan  kurang mampunya daerah miskin.menurut mereka hal ini disebabkan oleh, kemampuan pengaruh menyebar dari kaya ke miskin ( spread effects ) lebih kecil daripada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah orang kaya.
     STRATEGI PENDEKATAN KEBUTUHAN POKOK
Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara massal. 
B.     FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMILIHAN STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI
     Apa tujuan yang hendak dicapai ?
     Jika tujuan yang hendak dicapai adalah menciptakan masyarakat yang mandiri, maka strategi ketergantungan lah yang mungkin akan dipakai. Jika tujuan yang ingin dicapai adalah pemerataan pembangunan, maka strategi yang ber wawasan ruang lah yang akan digunakan.
C.     STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
      Sebelum orde baru strategi pembangunan Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun nampak adanya kecendrungan lebih menitik beratkan pada tujuan – tujuan politik dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.
      Sedangkan pada awal orde baru, strategi pembangunan Indonesia lebih diarahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama untuk menekan laju inflasi yang tinggi ( hyper inflasi ).
      Strategi – strategi tersebut kemudian dipertegas dengan ditetapkannya sasaran – sasaran dan titik berat setiap REPELITA yakni :
      REPELITA I          : Meletakkan titik berat pada sector pertanian dan industry yang mendukung sector pertanian dan meletakkan landasan yang kuat untuk tahap selanjutnya.
      REPELITA II         : meletakkan titik berat pada sector pertanian dengan meningkatkan industry yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku dan meletakkan landasan yang kuat untuk tahap selanjutnya.
      REPELITA III        : meletakkan titik berat pada sector pertanian menuju swasembada pangan dan meningkatkan industry yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi serta meletakkan landasan yang kuat untuk tahap selanjutnya.
      REPELITA IV        : meletakkan titik berat pada sector pertanian menuju swasembada pangan dengan meningkatkan industry yang dapat menghasilkan hasil – hasil industry sendiri.
                
D.               PERENCANAAN PEMBANGUNAN
Definisi perencanaan pembangunan menurut Bintoro Tjokroamidjojo ialah :
1.    Adanya perencanaan diharapkan terdapatnya pengarah kegiatan
2.    Dengan perencanaan maka dapat dilakukan suatu perkiraan terhadap hal – hal dalam masa pelaksanaan yang akan dilalui
3.    Perencanaan memberikan kesempatan untuk memilih cara terbaik
4.    Dengan adanya perencanaan maka dapat dilakukan penyusunan skala prioritas, serta adanya suatu alat ukur untuk mengadakan suatu evaluasi dan pengawasan.
5.    Dengan perencanaan dapat dicapai stabilitas ekonomi, menghadapi siklis konjungtur

        Lembaga perencanaan yang ada di Indonesia :
1.      BAPPENAS ( Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ) merupakan lembaga  pemerintah non departemen yang bertanggung jawab langsung pada pemerintah.
2.      BAPPEDA tingkat I untuk perencanaan tingkat1 ( Propinsi  sedangakan BAPPEDA tingkat 2 untuk melakukan perencanaan tingkat II ( Kabupaten dan Kotamadya )
 
BAB 3
 
PETA PEREKONOMIAN INDONESIA
A.     KEADAAN GEGORAFIS INDONESI
Kenyataan pertama yang harus diakui adalah bahwa Indonesia merupakan Negara kepulauan, dengan luas keseluruhan +/- 195 sampai dengan 200 juta ha.
Kenyataan kedua adalah, bahwa Indonesia hanya mengenal 2 musim. Dengan kondisi iklim yang demikian itu menyebabkan beberapa produk hasil bumi dan industry menjadi sangat spesifik sifatnya.
Kenyataan ketiga adalah, Negara Indonesia kaya akan bahan tambang. Salah satu jenis tambang kita yaitu minyak bumi pernah menjadikan Negara Indonesia memperoleh dana pembangunan yang sangat besar sehingga pada saat itu kita berani menetapkan target pertumbuhan ekonomi kita sebesar 7,5 % ( Repelita II )
Kenyataan keempat adalah, bahwa wilayah Indonesia menempati posisi yang sangat strategis, terletak diantara dua benua dan dua samudra dengan segala perkembangannya.
B.     MATA PENCHARIAN
·         Pertama mata pencharian penduduk Indonesia sebagian besar masih berada di sector pertanian ( agraris )
·         Kedua kontribusi pertanian terhadap GDP ( Gross Domestic Product ) secara absolute masih dominan bila dibandingkan dengan sector lain yang menampakkan adanya penurunan dalam hal prsentase.
·         Yang perlu di waspadai dalam sector pertanian ini adalah, bahwa komoditi yang dihasilkan dari sector ini relative tidak memiliki nilai tambah yang tinggi, sehingga tidak dapat bersaing dengan komoditi yang dihasilkan sector lain. Jika ini tidak segera ditindaklanjuti maka menjadi benarlah teori ketergantungan, bahwa spread effect ( kekuatan menyebar ) akan lebih kecil dari back wash effect ( mengalirnya sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya ).
Langkah – langkah yang dapat ditempuh untuk mengatasi diantaranya adalah :
1.      Memperbaiki pola kehidupan penduduk / petani dengan pola pembinaan, pembangunan sarana dan prasarananya dalam bidang pertanian
2.      Meningkatkan nilai tambah komoditi pertanian
3.      Mencoba mengembangkan kegiatan agribisnis
4.      Menunjang kegiatan transmigrasi
C.     SUMBER DAYA MANUSIA
Sebagai salah satu Negara yang masih berkembang Indonesia memang menghadapi masalah sumber daya manusia, diantaranya :
·         Pertumbuhan penduduk yang masih tinggi
·         Penyebaran yang kurang merata
·         Kurang seimbangnya struktur dan komposisi penduduk
Pertumbuhan penduduk yang tinggi akan menimbulkan banyak masalah bagi Negara, jika tidak diikuti dengan pertumbuhan produksi dan efisiensi dibidang lainnya. Adapun tindakan – tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah :
ü  Melaksanakan program keluarga berencana yang diharapkan melalui program ini dapat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk.
ü  Meningkatkan mutu sumber daya manusia ( dengan pendidikan formal maupun informal ) yang telah ada
Penyebaran penduduk yang tidak merata menyebabkan tidak seimbanya kekuatan ekonomi secara umum dan akibatnya akan terjadi terpusatnya modal di daerah tertentu saja ( P. Jawa ). Beberapa tindakan yang dapat dan telah dilakukan pemerintah adalah :
a.       Penyelenggaran program transmigrasi sehingga akan terjadi program pemerataan sumber daya ke daerah - daerah yang masih membutuhkan
b.      Memperbaiki dan menciptakan lapangan – lapangan kerja baru di daerah – daerah tertinggal
Komposisi penduduk yang tidak seimbang dapat menimbulkan proses regenerasi kegiatan produksi menjadi tidak lancar. Akibatnya ada masa tunggu yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Langkah – langkah yang akan dan telah dapat ditempuh pemerintah untuk mengatasi hal ini adalah :
1.      Langjah pertama,meninjau kembali system pendidikan di Indonesia yang masih bersifat umum ( general ) untuk dapat disesuaikan lagi dengan disiplin ilmu yang lebih sesuai dengan tuntutan pembangunan
2.      Menciptakan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih mendukung langkah pertama
Adapun sasaran kebijakan tenaga kerja di Indonesia meliputi hal – hal berikut :
1.      Memperluas lapangan kerja untuk dapat meyerap pertambahan angakan pekerjaan baru dan mengurangi tingkat pengangguran
2.      Membina angkatan kerja baru yang memasuki dunia kerja melalui latihan keterampilan
3.      Membina dan melindungi para pekerja melalui mekanisme hubungan kerja yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945 ( Hubungan Industrial Pancasila )
D.     INVESTASI
Upaya – upaya tambahan untuk membantu memenuhi kebutuhan investasi pembangunan tersebut adalah :
a.       Lebih mengembangkan ekspor komoditi non – migas sehingga secara absolute dapat meningkatkan penerimaan pemerintah dari sector luar negeri
b.      Mengusahakan pinjaman dari luar negeri yang memiliki syarat lunak serta menggunakan untuk investasi yang menjadi prioritas
c.       Menciptakan iklim investasi yang menarik dan aman bagi pemodal asing
d.      Lebih menggiatkan dan menyempurnakan system perpajakan dan perkreditan terutama untuk kredit golongan ekonomi lemah aga mereka secepatnya dapat berjalan bersama dengan pengusaha besar