Latar
Belakang
Riset ini dibuat untuk mensurvey dan
mengidentifikasi hambatan pelaksanaan keberhasilan strategi bisnis di
perusahaan industri makanan dan menyimpulkan serta menganalisis faktor
eksploratori pertanyaan penelitian yang dipimpin untuk mengidentifikasi lima
faktor berikut: konsekuensi perencanaan, hambatan organisasi, hambatan
manajerial, individu dan staf rintangan dan hambatan lingkungan.
Tujuan
Untuk dapat mengetahui faktor-faktor apa
saja yang dapat menghambat pelaksanaan keberhasilan strategi bisnis tersebut.
Metodologi
Metode riset terbaik yang dipergunakan
dalam riset ini adalah menggunakan Mixed
Method Design. Metode yang
dipergunakan seperti : Statistical
Community Sample, Data Collecting Tools, Data Analysis Methods.
Kesimpulan
Hambatan pelaksanaan keberhasilan
strategi bisnis terdiri dari:
a.
Hambatan individu
b.
Kendala terkait dengan konsekuensi dari
perencanaan
c.
Hambatan organisasi
d.
Hambatan lingkungan
e.
Hambatan manajemen
Hambatan individu memiliki peran
tertinggi diantara kelima hambatan lainnya. Kurangnya pemahaman yang diketahui
oleh seorang karyawan akan mempengaruhi kegagalan strategi bisnis serta
manajemen birokrasi yang diterapkan oleh manajer akan menghambat keberhasilan
perusahaan.
Pada dasarnya, tantangan utama dalam
manajemen strategis terletak pada implementasi dari strategi daripada dalam
mengembangkan strategi tersebut. Yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan
strategi adalah sebagai:
·
Struktur organisasi
·
Budaya organisasi
·
Informasi dan komunikasi
·
Motivasi dan sistem penghargaan
·
Menyediakan sumber daya yang memadai
·
Proses pengambilan keputusan
·
Komunikasi yang efektif
·
Pendidikan
·
Kemampuan dan keterampilan
Penelitian ini telah menunjukkan bahwa
manajemen puncak dan perilaku kepemimpinan mempengaruhi keberhasilan
pelaksanaan strategi.
Dalam penelitian ini, model akhir dari
impeders di keberhasilan pelaksanaan strategi bisnis di perusahaan makanan
Fars, telah dikembangkan di perusahaan yang diteliti, yang perusahaan lain dan
peneliti dapat menggunakannya sebagai pola untuk mengidentifikasi tingkat
impeders dari pelaksana strategi bisnis dalam industri makanan dan industri
sejenis lainnya.