Sunday 5 May 2013

STRUKTUR PRODUKSI,DISTRIBUSI,PENDAPATAN DAN KEMISKINAN

A.      PENDAPATAN NASIONAL
Salah satu indikator perekonomian suatu negara yang sangat penting adalah yang disebut dengan pendapatan nasional. Pendapatan nasional dapat dìartikan sebagai suatu angka atau nilai yang menggambarkan seluruh produksi, pengeluaran, ataupun pendapatan yang dihasìlkan dari semua pelaku/sektor ekonomi dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Pendapatan nasional sering dipergunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal :
  • Menentukan laju tìngkat perkembangan/pertumbuhan perekonomian suatu negara
  • Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya
  • Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya
Meskipun demikian tidak semua ahli ekonomi setuju jika hanya pendapatan perkapita saja yang dijadikan ukuran  kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara. Adapun kritik tersebut diantaranya adalah :
  • Ada faktor-faktor lain di luar pendapatan yang akan berpengaruh pada tingkat kemakmuran dan kesejahteraan 
  • Kesejahteraan masyarakat masih sering bersifat subjektif. Tìap orang mempunyai pandangan hidup yang berbeda sehingga tolak ukur kesejahteraannyapun berbeda

Beberapa tokoh ekonomi yang memberikan masukan terhadap ukuran~ ukuran kemakmuran dan kesejahteraan diantaranya adalah :
     Dudley Seers mengemukakan, bahwa paling tidak ada 3 masalah pokok yang perlu diperhatikan dalam mengukur tingkat pembangunan suatu nègara. 3 masalah tersebut adalah :
  • Tingkat kemiskinan
  • Tìngkat pengangguran
  • Tingkat ketimpangan di berbagai bidang
     J.L. Tamba, berpendapat bahwa ada 4 hal sebagaì dasar untuk mengukur perekonomian dan kemakmuran di Indonesia. 4 hal tersebut adalah :
  1. Kesehatan dan keamanan
  2. Pendìdìkan keahlian dan standart hidup
  3. Pendapatan
  4. Pemukiman
    Hendra Esmara, lebih memilih 3 komponen yang ia anggap perlu diperhatikan dalam rangka mengukur kemakmuran dan kesejahteraan suatu negara, yakni :
  1. Penduduk dan kesempatan kerja
  2. Pertumbuhan ekonomi
  3. Pemeratan dan kesejahteraan masyarakat
Untuk mendapatkan nilai atau angka indikator tersebut digunakan tiga pendekatan perhitungan, yakni :
  1. Pendekatan produksi
  2. Pendekatan pengeluaran
  3. Pendekatan pendapatan
Sedangkan konsep perhitungan yang dipergunakan adalah :
  1. Konsep kewarganegaraan, dan
  2. Konsep kewilayahan

Menghitung pendapatan nasional Indonesia dengan pendekatan produksi ( GDP )
GDP ( Gross Domestic Product ) atau Produksì Domestìk Bruto adalah pendapatan nasìonal yang nilainya dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh kegìatan produksì yang dìlakukan oleh semua pelaku/sektor ekonomi di wìlayah Indonesia, dalam kurun waktu tertentu.
Yang perlu diingat dalam perhitungan tersebut, jangan sampai tcrjadi perhitungan ganda ( double counting ) yang dapat menyebabkan pendapatan nasional ( GDP ) Indonesia tampak lebih besar. Salah satu akibatnya adalah, seolah-olah negara Indonesia sudah cukup maju dan makmur ( terlìhat dari GDP yang tampak besar ), sehingga bantuan luar negeri akan dialihkan ke negara yang lebìh membutuhkan. Dengan demikian kita akan kehilangan kesempatan mendapatkan tambahan dana pembangunan, sedangkan kita sesungguhnya masih sangat membutuhkannya.
Untuk menghindarì kesalahan perhitungan ganda tersebut dapat digunakan salah satu dari dua cara di bawah ini.
Pertama, GDP dihitung hanya dari nilai akhir dari suatu produk saja, misalnya untuk industri otomotif, hasil akhimya saja ( mobil ) yang akan dihitung.
Kedua dengan menjumlahkan nilaì tambah dati masìng-masing komodìti yang diha>ìlkan oleh masìng-masing produsen, sehìngga jika kita gunakan Ilustrasì di atas. maka pendapatan nasional ( GDP ) Indonesia dengan cara ini akan menghasilkan jumlah yang sama.
Sebagaì catatan, Gross Domcstìc Product ini dìperoleh dengan menggunakan konsep Kewìlayahan, artinya nìlai produksi tersebut diperoleh dari seluruh kegiatan produksi dati semua pelaku ekonomi yang melaksanakan kegialan produksinya di wilayah Indonesia saja, tidak dìlihat apakah dia berwarga negara Indonesia atau warga ncgara asing.

Menghitung Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Pengeluaran ( GNP )
GNP( Gross National Product ) adalah pendapatan nasìonal yang nilaìnya diperoleh-dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh semua pelakulsektor ekonomi di Indonesia, yang berwarga negara Indonesìa, dalam kurun waktu tenentu. Cara memperoleh nilai GNP ini sangat berbeda dengan cara memperoleh GDP, jika GDP dìbatasi oleh wilayah, maka GNP dìbatasì oleh kewarganegaraan, karena konsep yang dipergunakannya adalah konsep kewarganegaraan, artìnya nilai pengeluaran tersebut dihitung dari pelaku ekonomi yang berkewarganegaraan Indonesia saja.
Ilustrasi perhitungannya adalah :
Pengeluaran dari sektor rumah tangga ( untuk konsumsi )                 XXX
Pengeluaran darì sektor swasta ( untuk ìnvestasi )                              XXX
Pengeluaran pemerintah ( Goverment expenditure )                         XXX
Sektor luar negeri/Ekport netto ( Ekspor  Impor )                       ( XXX )   +
Pendapatan nasìonal ( GNP ) Inonesìa adalah                      XXX

Menghitung Pendapatan Nasional Indonesia dengan Pendekatan Pendapatan ( NI )
NI ( National Income ) adalah pendapatan nasional yang nilainya didapat dengan cara menjumlahkan semua hasil/pendapatan yang diperoîeh semua pelaku/sektor ekonomi di Indonesia dalam kurun waktu tertentu. Nilai NI yang tampaknya oleh kalangan akademisi dinotasìkan dengan Y.
Ilustrasi sederhana dati perhitungan NI ini adalah :
Pendaptan dari Sektor rumah tangga berupa gaji/upah                      XXX
Pendaptan dari Sektor swasta laba, misalnya                                       XXX
Pendapatan pemerintah                                                                    XXX
Pendapatan Sektor Iuar negeri, devisa misalnya                                   XXX   +    
Pendapatan Nasional Indonesia ( NI )                                               XXX  
Agar pendapatan nasional ( GNP ) nilainya sama dengan GDP, maka GNP tersebut hams dikurangi terlebih dahulu dengan apa yang disebut dengan ‘pendapatan netto luar negeri dari faktor produksi’. Yang dimaskud dengan pendapatan netto luar negerì terhadap faktor produksi adalah selisih antara penerimaan sumber daya Indonesia yang bekerja di negara lain dengan pengeluaran negara Indonesia untuk orang asing yang bekerja di Indonesia. Dan bila di lihat darì neraca jasa Indonesia, masih menunjukkan nilaì yang negatif ( defìsit ). Hal ini perlu dilakukan mengingat dasar perhitungan kedua jenis pendapatan nasìonal tersebut diperoleh dengan pendekatan dan konsep perhitungan yang berbeda ( kewarganegaraa dan kewilayahan ). Dengan demikian jika dìtuliskan dalam bentuk formula adalah :
  • GDP = GNP - Pendapatan netto luar negeri terhadap faktor produksi
  • GDP = GNP - ( Penerimaan f.produksi WNI di LN  Penerimaan f.prod WNA di Indonesia
Sedangkan untuk menyesuaikan kedua jenìs pendapatan nasional tersebut dengan NI, diperlukan formulasi sebagai berìkut :
  • NI = GNP – Deprcsiasi - Tx tak langsung, dimana GNP - Depresiasì sendiri sering disebut dengan NNP ( Net National Product ) atau Produksi Nasional Bersìh
  • NI = GDP – Depresìasi - Tx tak langsung, dìmana GDP - Depresiasl sendirì sering dìsebut dengan NDP( Net Domistic Product ) atau Produksi Domistik Bersih
Dìsamping ketìga ìstilah pendapatan nasional tersebut (GDP, GNP. NI) tersebut, masih ada bebera istìlah yang berkaìtan dengan pendapatan nasional, yakni :
Pendapatan nasíonal yang siap dibelanjakan ( Y disposible )
Yang dìmaksud dengan pendapatan nasìonal ( Y ) disposìble adalah pendapatan nasìonal yang telah siap untuk dibelanjakan. Nilaì Y dìsposible ini berasal dari NI ( National Income ) setelah ditambah dengan pengeluaran pemerìntah berupa transfer/subsidi dan kemudian dikurangi dengan pajak langsung yang ditetapkan pemerìntah. Jika dìtulis dalam formula, nìlainya dìperoleh dari :
Y dìsposible = Nl + Tr  Tx langsung, dimana
Tr = Goverment Transfer, subsidì pemerintah
Tx = Pajak Iangsung

Y príbadi
Pendapatan nasìonal  adalah pendapatan nasional disposìble yang telah dìkurangì dengan pajak pribadì, dihitung dengan formula :
Yp = Yd - Tx pribadi, dimana :
Yp = Pendapatan nasional pribadi
Yd = Pendapatan nasional disposable

Pendapatan Nasional Per kapíta
Pendapatan per kapita/tahun biasanya digunakan sebagai salah satu indikator  dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan per kapita ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasional ( GNP atau GDP ) dengan jumlah penduduk di suatu negara ( Indonesia ) 

B. KEMISKINAN

Salah satu masalah yang cukup mendesak untuk diatasi oleh suatu negara adalah masalah kemiskìnan. Untuk ìtulah ekonomi Indonesia memiliki Trilogì Pembangunan yang dìdalamnya ada poin pemerataan. Meskipun sampai dengan saat ini rakyat yang masih hidup dalam kemiskinan masih cukup besar ( +/- dari 100 orang Indonesia, ll-l2 orang diantaranya masìh miskìn ), namun upaya untuk mengentaskan mereka terus diupayakan. Beberapa diantaranya adalah dengan program IDT ( Inpres Desa Tertinggal ) dan kemitraan pengusaha besar dan pengusaha kecil yang dicanangkan oleh pemerìntah.

No comments:

Post a Comment