Saturday 7 May 2016

Studi kasus Waste Management inc. (Tugas softskill Akuntansi Internasional)



Profesi akuntan yang selama ini mendapat kepercayaan publik untuk melindungi kepentingannya justru dianggap telah mengkhianati janjinya, yang mengawali kehadiran profesi ini di tengah publik. Publik melihat bahwa hal ini bukan merupakan business failures melainkan audit failures, yaitu terjadinya kegagalan auditor dalam melaksanakan audit. Artinya audit yang dilakukan tidak sesuai dengan standard audit yang telah ditetapkan.
Dengan demikian salah satu contoh skandal yang berasal dari Amerika Serikat adalah Waste Management Inc.Perusahaan yang bergerak dalam industri pembuangan limbah dan perusahaan jasa lingkungan. Perusahaan tersebut melakukan rekayasa laporan keuangan dalam hitungan miliaran dollar.
Waste management, Inc (WMI) didirikan oleh dua sepupu Dean Buntrock dan Wayne Huizenga pada tahun 1968, perusahaan yang bermarkas di City Tower Pertama di Houston, Texas. Perusahaan bergerak dalam industri pembuangan limbah dan perusahaan jasa lingkungan di AS. Waste menjadi perusahaan manajemen limbah terbesar di AS. Namun, Wayne Huizenga meninggalkan WMI pada tahun 1984 untuk mendirikan kerajaan blockbuster.
Bisnis inti dari Waste Management untuk manajemen sampah di Amerika Utara terdiri dari proses-proses penting sebagai berikut, yaitu mengumpulkan (collection), memindahkan (transfer) & membuang (disposal).
Dalam pemilikan Buntrock sebagai CEO, perusahaan tersebut ‘go public’ pada tahun 1971, dan kemudian berkembang selama tahun 1970an dan 1980an melalui beberapa tambahan atau akusisi dari perusahaan angkutan sampah lokal dan pengurus-pengurus landfill. Bahkan pada suatu saat perusahaan mampu melakukan hampir dari 200 akusisi selama setahun. Dari 1971 sampai dengan 1991, perusahaan menikmati rata-rata pertumbuhan pendapatan sebesar 36% per tahun dan pertumbuhan laba bersih sebesar 36% per tahun.

URUTAN KASUSNYA
·         Pada 1991, Waste Management menjadi bisnis pembersih sampah terbesar di dunia, dengan pendapatan lebih dari $7.5 milyar. Meskipun terjadi resesi, Buntrock dan eksekutif lainnya di Waste Management menetapkan tujuan/sasaran pertumbuhan yang agresif.
·         Pada tahun 1993, auditor mendokumentasikan salah saji lain sebesar $128 juta yang akan mengurangi pendapatan dari operasi yang dilanjutkan sebesar 12 persen. Meskipun demikian, Andersen menyimpulkan bahwa salah saji tersebut tidak material untuk mengharuskan pengungkapan.
·         Pada tahun 1997 ketika CEO baru perusahaan, Ronald T. Lemay,berhenti setelah tiga bulan menjabat.
·         SEC mulai memeriksa buku WMI pada bulan November 1997, ketika perusahaan mengumumkan bahwa perubahan dalam metode akuntansi akan berakibat pada hilangnya $1.2 milyar dan mengurangi laba ditahan yang dilaporkan sebesar $1 miliar yang tercatat selama lima tahun sebelumnya.
·         Pada tahun 1998, WMI menyajikan kembali laporan keuangan perode 1992-1997
·         Dalam penyajian kembali, melalui tiga kuartal pertama, perusahaan mengakui secara material telah menggelembungkan laba sebelum pajak sekitar $1.7 milyar dan mengecilkan elemen tertentu dari beban pajaknya sebesar $190juta. WMI mengakui bahwa secara keseluruhan perusahaan telah menggelembungkan laba bersih setelah pajak sebesar lebih dari $1 miliar.
·         SEC menuduh Dean Buntrock, pendiri perusahaan, dan 5 pejabat top lainnya melakukan penipuan ini. Tuduhan tersebut menduga bahwa manajemen telah berulang kali merubah penilaian biaya depresiasi untuk mengurangi jumlah biaya dan telah melakukan praktik akuntansi yang tidak layak berhubungan dengan kebijakan-kebijakan kapitalisasi, juga merencanakan pengurangan biaya-biaya.
·         SEC juga menuduh Arthur Andersen, sebagai auditor Waste Management, yang diduga keras mengetahui atau secara sembarangan mengeluarkan laporan audit yang secara material salah dan menyesatkan untuk periode 1993 sampai dengan 1996.
·         WMI secara curang memanipulasi hasil keuangan perusahaan untuk memenuhi target laba yang telah ditentukan dengan secara tidak tepat menghilangkan dan menunda beban periode berjalan untuk melakukan banyak praktik akuntansi yang tidak benar untuk mencapai tujuan ini. Mereka melakukan banyak praktik akuntansi yang tidak benar untuk mencapai tujuan mereka. Diantaranya adalah:

a)      Menghindari beban penyusutan truk sampah mereka dengan menetapkan nilai sisa yang tidak mendukung dan meningkat sisanya, serta memperpanjang masa manfaat.
b)      Menetapkan nilai sisa dengan sewenang-wenang pada aset lain yang sebelumnya tidak memiliki nilai sisa.
c)      Gagal untuk mencatat beban penurunan nilai dari tempat pembungan sampah karena mereka telah dipenuhi dengan sampah.
d)     Menolak untuk mencatat beban yang diperlukan untuk menghapus biaya akibat ketidaksuksesan dan pengabaian proyek pengembangan tempat pembungan sampahnya.
e)   Membentuk cadangan lingkungan yang meningkat sehubungan dengan akuisisi sehingga kelebihan cadangan dapat digunakan untuk menghindari pencatatan beban usaha yang tidak terkait.
f)       Mengkapitalisasi berbagai biaya secara tidak benar.

ANALISIS DAN TANGGAPAN KASUS: Peran akuntansi yang transparan, independensi, dan pengawasan terhadap manajemen puncak dan para auditor internal maupun eksternal menjadi modal utama akan keberlangsungan going concern perusahaan. Jika peran tersebut telah ditunaikan dengan baik maka masalah akan dapat terpecahkan. Kecurangan Akuntansi akan selalu menyertai kita selama ada pengusaha yang tidak bermoral dan tidak jujur ​​atau tidak kompeten dalam mengemban tugasnya. Lingkungan pengendalian dari manajemen puncak menjadi pengendali utama agar terhindar dari fraud. Sebaiknya penerapan pengendalian diterapkan lebih intensif dan pengawasan terus dilakukan oleh berbagai pihak yang berwenang demi kelancaran perusahaan.

Friday 29 April 2016

Tugas softskill pertemuan ketiga mata kuliah Akuntansi Internasional



Intisari PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan
Efektif per Januari 2015
(diajukan sebagai tugas softskill pertemuan ketiga mata kuliah Akuntansi Internasional)

a)    Perbedaan PSAK 1 tahun 2009 & 2013
Perihal
PSAK 1 2009
PSAK 1 2013

Judul Laporan
Laporan laba rugi komprehensif
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya
Komponen laporan keuangan
Komponen laporan keuangan lengkap :
1.      Laporan posisi keuangan
2.      Laporan laba rugi
3.      Laporan perubahan ekuitas
4.      Laporan arus kas
5.      Catatan atas laporan keuangan

Komponen laporan keuangan Lengkap :
1.      Laporan posisi keuangan
2.      Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya
3.      Laporan perubahan ekuitas
4.      Laporan arus kas
5.      Catatan atas laporan keuangan
6.      Informasi komparatif

Informasi komparatif
Tidak teradapat pengaturan mengenai perihal tersebut


Menambahkan persyaratan penyajian dan pengungkapan :
1.      Informasi komparatif minimum
2.      Informasi komparatif tambahan


Penyajian penghasilan komprehensif lain
Disajikan dalam kelompok penghasilan komprehensif lainnya
Disajikan berdasarkan kelompok :
1.      Pos-pos yang akan direklasifikasi kelaba rugi
2.      Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi kelaba rugi


b)    Tujuan PSAK 1
Sebagai dasar-dasar dalam penyajian Laporan Keuangan yang bertujuan umum agar dapat dibandingkan dengan entitas lainnya dan periode sebelumnya.

c)     Ruang lingkup PSAK 1
1.      Persyaratan penyajian Laporan Keuangan
2.      Struktru Laporan keuangan
3.      Persyaratan minimum
4.      Isi Laporan keuangan

d)    Komponen lengkap dari Laporan keuangan
1.      Laporan posisi keuangan pada akhir periode
2.      Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya selama periode
3.      Laporan perubahan ekuitas selama periode
4.      Laporan arus kas selama periode
5.      Catatas atas pelaporan keuangan
6.      Laporan posisi keuangan awal periode sebelumnya

e)     Tanggung jawab atas penyajian Laporan keuangan
“Manajemen entitas bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan keuangan entitas.”  Dalam konteks pengertian disini manajemen entitas meurpakan manajemen dari perusahaan yang mempunyai kewenangan menyusun dan mengesahkan laporan keuangan.

f)      Komponen dalam Laporan keuangan
1.      Laporan posisi keuangan
o   Berisi informasi yang harus disajikan dan dapat ditambahkan jika terdapat penambahan secara relevan
o   Membuat aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan panjang
o   Penyajian dalam line atau dalam Catatan Atas Pelaporan Keuangan bergantung pada materialitas informasi tersebut.

2.      Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya
o   Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain menyajikan tambahan atas bagian laba rugi dan penghasilan komprehensif lainnya :
Ø  Laba rugi
Ø  Total penghasilan komprehensif lain
Ø  Penghasilan komprehensif untuk periode berjalan

o   Jika entitas menyajikan laporan laba rugi terpisah maka entitas tidak akan menyajikan bagian laba rugi dalam laporan yang menyajikan penghasilan komprehensif.

o   Entitas mengungkapkan pos-pso sebagai berikut :

Ø  Laba rugi untuk periode yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali dan pemiik entitas induk.
Ø  Penghasilan komprehensif selama periode yang dalap diatribusikan kepada kepentingan non pengendali dan pemilik entitas induk.

o   Bagian laba rugi atau laporan laba rugi
Ø  Pendapatan
Ø  Biaya keuangan
Ø  Bagian laa rugi dari entitas asosiasi dan ventura bersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas
Ø  Beban pajak
Ø  Jumlah tunggal untuk total operasi yang dihentikan

3.      Laporan perubahan ekuitas
o   Menunjukan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang diatribusikan kepada entitas induk dan pihak non pengendali.
o   Untuk setiap komponen ekuitas dan pengaruh penerapan retroskpektif.
o   Rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir periode yang itmbul dari laba rugi.
o   Jumlah deviden yang diatribusikan kepada pemilik dan nilai deviden per saham diungkapkan dalam catatan atas pelaporan keuangan.

4.      Laporan arus kas
Penjelasn detail dijelaskan pada PSAK 2 tentang laporan arus kas.

5.      Catatan atas pelaporan keuangan
o   Menyajikan informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi, seperti dasar pengukuran, kebijakan yang relevan dan asumsi dalam estimasi.
o   Mengungkapkan informasi yang tidak disajika dalam bagian manapun dalam laporan keuangan tetapi dalam informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.
o   Pengungkapan lain :
Ø  Jumlah deviden diumumkan atau tidak diumumkan sebelum penyelesaian Laporan keuangan.
Ø  Jumlah deviden preferen yang tidak diketahui.


Nama              : Eko Barliata
Kelas               : 4EB16
NPM               : 22212424